This awesome blogger theme comes under a Creative Commons license. They are free of charge to use as a theme for your blog and you can make changes to the templates to suit your needs.
RSS

Tulang


Sistem gerak pada manusia dapat dibedakan menjadi 2 yaitu sistem gerak aktif dan sistem gerak pasif. Alat gerak aktif pada manusia adalah otot dan alat gerak pasif pada manusia adalah tulang. Berdasarkan susunannya tulang dibagi menjadi 2 yaitu :
1.        Tulang rawan (kartilago)
Tulang rawan terbentuk dari kumpulan sel-sel tulang rawan (kondrosit). Kondrosit mengeluarkan bahan (matrik) berupa kondrin yang sifatnya lentur. Tulang rawan pada anak-anak mengandung banyak zat perekat (kolagen) dan sedikit zat kapur sehingga tulang rawan bersifat lentur dan elastis.
Tulang rawan pada orang dewasa hanya terdapat pada tempat-tempat tertentu seperti pada hidung, daun telinga, di antara tulang rusuk, dan tulang dada, pada persendian dan antar ruas tulang belakang, yang tidak mengalami pengerasan.
Tulang Rawan

2.        Tulang keras (tulang sejati/osteon)
Tulang keras terdiri dari jaringan tulang yang tersusun atas sel-sel tulang yang disebut osteosit. Tulang keras banyak mengandung zat kapur, protein dan kolagen (zat perekat). Zat kapur tersebut dalam bentuk kalsium karbonat (CaCO3) dan kalsium fosfat Ca3(PO4)2. Hal inilah yang menyebabkan tulang bersifat keras. Perbedaan tulang keras pada anak dan orang dewasa adalah tulang keras pada orang dewasa kadar zat kapurnya lebih banyak sedangkan pada anak-anak mempunyai zat perekat (kolagen) lebih banyak. Oleh karena itu, tulang orang dewasa lebih keras, tetapi jika tulang tersebut patah membutuhkan waktu yang agak lama untuk sembuh, sedangkan pada anak-anak jika mengalami patah tulang lebih cepat sembuh dibanding pada orang dewasa.
Bagian luar dari tulang keras tertutup oleh selapis jaringan yang bernama periostium. Periostium merupakan tempat melekatnya otot. Jika kita mengamati potongan melintang dari tulang keras akan tampak bentuk lingkaran-lingkaran yang berlapis-lapis mengelilingi suatu saluran, sehingga secara keseluruhan disebut sistem havers. Di dalam saluran havers terdapat pembuluh-pembuluh darah yang memberi makan pada sel-sel tulang keras.

Tulang Keras

Berdasarkan bentuknya, tulang keras dibedakan menjadi tiga macam yaitu :
1.        Tulang pipa
Tulang pipa berbentuk pipa dan pada umumnya berongga disebut rongga sumsum tulang. Pada ujung-ujung tulang pipa yang mengembung, di dalamnya terdapat rongga-rongga kecil yang berisi sumsum merah dan pada bagian tengah tulang pipa  terdapat sumsum kuning.
Contoh tulang pipa adalah tulang betis, tulang kering, tulang hasta, tulang pengumpil, tulang lengan atas, tulang paha, ruas-ruas jari kaki dan ruas-ruas jari tangan.
2.        Tulang pipih
Tulang pipih berbentuk pipih atau gepeng tersusun atas dua lempengan tulang kompak dan tulang spons. Di dalamnya berongga-rongga seperti spons, berisi sumsum merah tempat pembentukan sel-sel darah merah. Contoh tulang pipih adalah tulang rusuk, tulang belikat, tulang tengkorak, tulang dada dan tulang usus. 
3.        Tulang pendek
Tulang pendek berbentuk bulat pendek, di dalamnya berisi sumsum merah. Contoh tulang-tulang pergelangan kaki dan pergelangan tangan serta ruas-ruas tulang belakang. 





Berdasarkan sifat bahan penyusunnya, tulang dibedakan menjadi dua macam yaitu : 
1.        Tulang kompak
Tulang kompak tersusun dari sel-sel tulang yang banyak mengandung matriks yang rapat dan padat, serta mengandung senyawa kapur dan fosfor, misalnya pada tulang pipa.
2.        Tulang spons
Tulang spons tersusun dari sel-sel tulang dengan matriks yang berongga, misalnya terdapat pada tulang pendek dan tulang pipih. 

A.      STRUKTUR TULANG
Secara umum, bagian terluar tulang adalah selaput pelindung yang disebut periosteum yang berfungsi untuk memperbaiki tulang jika terjadi keretakan pada tulang. Struktur tulang terbagi menjadi tiga bagian, yaitu epifisis (ujung tulang), diafisis (bagian tengah tulang) dan cakram epifisis (bagian yang terletak diantara epifisis dan diafisis).
Pada penampang melintang tulang terlihat adanya lingkaran-lingkaran konsentris yang mengelilingi suatu saluran yang disebut saluran havers. Pada saluran tersebut terdapat pembuluh-pembuluh darah, saraf, dan pembuluh getah bening. Lingkaran-lingkaran konsentris terdiri atas sel-sel tulang dan sumsum tulang di bagian tengahnya. Lingkaran-lingkaran konsentris adalah lingkaran-lingkaran yang berbeda diameternya tetapi pusatnya sama.
Sumsum tulang adalah jaringan lunak yang ditemukan pada rongga interior tulang yang merupakan tempat produksi sebagian besar sel darah baru. Sumsum tulang tersusun dari pembuluh darah dan pembuluh saraf.
Sumsum merah berfungsi sebagai penghasil sel darah merah, keping darah, dan sebagian besar sel darah putih. Sedangkan sumsum kuning menghasilkan sel darah putih. Warna kuning pada sumsum kuning berasal dari sel-sel lemak yang banyak dikandungnya.
Sewaktu lahir, semua sumsum tulang adalah sumsum merah, namun seiring dengan pertumbuhan, semakin banyak yang berubah menjadi sumsum kuning. Orang dewasa memiliki rata-rata 2,6 kg sumsum tulang yang sekitar setengahnya adalah sumsum merah. Sumsum kuning ditemukan pada rongga interior bagian tengah tulang panjang. Pada saat tubuh kita kehilangan darah yang sangat banyak, sumsum kuning dapat diubah kembali menjadi sumsum merah untuk meningkatkan produksi sel darah.

Sumber:

0 komentar:

Posting Komentar